Selasa, 07 Agustus 2012


Aku tersudut Di keheningan malam

Sendiri  Termenung dibawah kerlip sang bintang
Pucuk-pucuk daun meliuk indah Mengikuti irama angin secara perlahan
Hanya  sepenggal kalimat yang ingin ku ungkapkan
Adakah Sunyi itu sepi dan sepi itu sunyi..????????
Ketika hasrat dibelenggu oleh ketiadaberdayaan sebuah hati
Ketika hati tiada lagi mampu berbisik ke dalam nurani

Ketika kalbu menabuh genderang irama kehampaan tanpa berhenti

Malam kian beranjak dalam kesunyian dan  merajut dalam kegelapan

Aku hanya bisa terpaku di dalam kesendirian

Terdiam menatap ilusi kehampaan

seakan terbiar dalam kepiluan

Kebekuan jiwa menjelma Kedinginan

Nurani selalu menemaniku merindu tentang kehangatan,bermimpi tentang keindahan.



** Puisi ini aku persembahkan untuk seseorang yang jauh disana, yang takkan pernah mungkin kembali lagi padaku. Meskipun Raga dan jiwa ini selalu merindu akan kasih sayangnya, hati yang selalu bergetar akan tutur katanya. Ayah…..,Akankah engkau disana, merasakan apa yang kini anakmu Rasakan???.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar